Rabu, 09 Mei 2012

Profil Sekolah SMK N 1 ROTA Bayat
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 ROTA Bayat
NSS : 661031004105
NPSN : 20357317
Nomor SK Sekolah : 421.5/788.B/11
Tanggal SK Sekolah : 21 Juli 2011
Nama Sekolah Sebelum SK : SMK Negeri 1 Bayat
Alamat Sekolah/ Telp :



- Jalan : Jl. Raya Bayat - Cawas


- Desa : Beluk


- Kecamatan : Bayat


- Kabupaten/ Kodya : Klaten


- Kotak Pos : 57462


- Email : smkn1bayat@yahoo.co.id


- Website : http://smkn1-rotabayat.sch.id


- Telepon : (0272) 3120800


- Faksimili : (0272) 3140310
Status Sekolah : Negeri
Bidang/ Program Keahlian :



- Kria Tekstil/Batik : Belum Terakreditasi


- Kria Keramik : Belum Terakreditasi
Kelembagaan : dipersiapkan SBI
Manajemen : Adopsi SMM ISO 9001 : 2000
Luas Tanah : 28.915 m2
Luas Bangunan : 9.250 m2
Status Tanah : Milik Sendiri
Status Bangunan : Permanen
Data Siswa :






Fasilitas sekolah



a. Ruang Teori/ Kelas : 12 Ruang
b. Ruang Praktik Tekstil /Batik : 1 Ruang
c. Ruang Praktik Keramik : 1 Ruang
d. Laboratorium Komputer : 1 Ruang
e. Laboratorium Bahasa Inggris : 1 Ruang
f. Ruang Perpustakaan Multimedia : 1 Ruang
g. Busines Center /Toko : 1 Ruang
h. Ruang Ibadah : 1 Ruang
i. Ruang Guru : 1 Ruang
j. Ruang Tata Usaha : 1 Ruang
k. Ruang UKS : 1 Ruang
l. Ruang BK : 1 Ruang
m. Ruang Serba Guna : 1 Ruang
n. Ruang Kantin : 1 Ruang
o. Guest House : 1 Ruang
p. Showroom : 1 Ruang

Kurikulum : KTSP
Guru :






Kapala Sekolah :



Nama Kepala Sekolah : Drs. Supardi


NIP : 19580817 198203 1 031
SK. Pengangkatan : Nomor : 821.2/09/10
Bupati Klaten
Tanggal : 13 Januari 2010
TMT SK : 13 Januari 2010


SMK 1 Rota Bayat Angkat Sentra Kerajinan Bayat
21:13 SMK Negeri 1 ROTA Bayat No comments




SEMARANG-Lulusan SMK selalu dipersiapkan untuk bekerja. Tetapi kini selain siap bekerja, mereka juga harus dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berwirausaha. Seperti halnya SMK Negeri 1 ROTA Bayat Klaten yang menyiapkan siswanya untuk mengembangkan sentra batik dan keramik.

Sekolah yang berdiri tahun 2009 atas bantuan gempa dari Pemerintah Qatar melalui Titian Foundation dan bekerja sama dengan Pemkab Klaten ini, dibangun untuk mengangkat sentra kerajinan daerah tersebut. SMK Negeri 1 ROTA Bayat memiliki dua jurusan, yaitu KRIA TEKSTIL dan KRIA KERAMIK.

‘’Memang sengaja hanya dua jurusan, karena fokus yang hendak dikembangkan adalah kerajinan tersebut dan pasti menonjolkan ciri khas tersendiri,’’ ujar guru Kriya Tekstil (Batik), Putri Novianti,Ssn di sela-sela pameran di stan Dinas Pendidikan Provinsi Jateng.

Berbagai kerajinan seperti batik dan keramik yang dipamerkan di ajang JATENG FAIR 2010 mencoba menyuguhkan teknik dan cara membatik atau membuat keramik kepada pengunjung. Ciri khas dari Batik Bayat yang motifnya diciptakan oleh siswa SMK ini adalah gambar binatang dengan pecahan tanah kering sesuai kontur tanah di sana.

Putri menjelaskan, di jurusan Kria Tekstil mengajarkan 60% cara pembuatan batik dan 40% keteknikan lain seperti tenun, rajut, dan jahit. Sementara jurusan Kria Keramik menggunakan teknik putaran miring yang menghasilkan keramik dalam bentuk tipis dengan kualitas yang lebih unggul.

KKPI MODUL 1 , 2 , 3


MODUL 1
Mengolah Data Aplikasi
Image sacanner merupakan salah satu peralatan yyang digunakan untuk melakukan entri data grafis ke dalam system computer  yang melakukan pemindaian suatu obyek gambar atau dokumen dan mengkonversinya ke dalam bentuk digital.
Satu unit peralatan image scanner:
1.Scanner
Scanner adalah salah satu elektronik yang fungsinya mirip dengan mesin foto copy.Perbedaannya adalah kalau mesin foto copy hasilnya langsung dapat dilihat pada kertas,sedangkan scanner  hasilnya dapat ditampilkan terlebih dahulu pada layar monitor computer,kemudian baru diedit yang kemudian dapat disimpan dalam file text,dokumen,atau gambar.
2.Kabel Data
Digunakan untuk menghubungkan antara scanner dengan computer.
Jenis    kabel data yang digunakan:
a.    USB (Universal Serial Bus)
b.    Pararel
3.Power Suplai
Menghubungkan scanner dengan sumber listrik
A.Prosedur Pengoperasian Image Scanner
1.Cara kerja scanner
Ketika kita mengklik mouse untuk memulai proses scaning,maka yang terjadi adalah:
a.    Penekanan tombol mouse dari computer menggerakan pengendali kecepatan pada mesin scanner yang terletak dalam scanner tersebut mengendalikan proses pengiriminan ke unit.
b.    Kemudian unit scaning menempatakan proses pengiriminian ke jalur yang sesuai untuk langsung melakukan proses scaning.
c.    Kegiatan scaning dapat dilihat dari nyala lampu  yang terlihat pada scanner.Setelah nyala lampu sudah tidak ada atau mati,berarti proses scaning sudah selesai dan hasilnya dapat dilihat pada layar monitor.
d.    Apabila hasil atau tampilan teks atau gambar ingin kita ubah(edit),kita dapat menggunakan software-software aplikasi seperti photoshop,adobe,dan lain-lain.
2. Pengoperasian mesin scanner
Hal-hal yang arus diperhatikan sebelum menjalankan mesin scanner:
a.    Cek terlebih dahulu kabel scanner yang sudah disediakan ,terhubung antara mesin scanner dengan computer,pada computer melalui port USB
b.    Pastikan software driver untuk scanner sudah terinstall.
Langkah-langkah mengaktifkan software driver ke device manager:
a.    Klik start>control panel>klik ikon “Caere Scan Manager”
b.    Halaman Caere Scan Manager 5.1 akan berisi ikon add scanner.Ikon tersebut kemudian di klik
c.    Akan muncul halaman pilihan jenis-jenis pabrik dan tipe scanner
d.    Arahkan pointer ke jenis scanner yang sesuai ,kenmudian klik Next untuk melanjutkan operasi
e.    Lakukan kembali klik Next berikut ini,kemudian klik Finish untuk mengakhiri proses
3. Cara-cara menggunakan scanner:
a. Prescan  Image dan sesuaikan
lakukan pemotongan (cropping) yang di butuhkan pada mode Prescan (juga disebut priview).Tahap ini digunakan untuk menyesuaikan kecerahan (brightess) kontras dan warna.
b.Pilih resolusi terbaik
c.Pilih kedalamn warna dengan hati-hati
d.Jaga kebersihan
4.Cara-cara untuk menampilkan obyek dilayar aplikasi pengolah image:
 a. membuka image yang tersimpan dalam harddisk
-Klik start –All Program-Adobe Photoshop CS
-Kemudian klik file Open
-Atau tekan Ctrl+O
Menu-menu pada Adobe Photoshop:
-    New
-    Open
-    Browse
-    Close
-    Save
-    Save as
-    Import
-    Eksport
-    Exit
Langkah-langkah pemindaian melalui program Adobe Photoshop:
-    Pastikan bahwa scanner telah di nyalakan dan terinstall  driver dengan benar,lalu letakkan gambar yang akan di pindai dan di edit dalam scanner(menghadap kaca disebelah pojok kiri atas)
-    Buka program Adobe Photoshop
-    Selanjutnya pada menu klik [File] [Import] pilih Cano Scan “xxxx”

 

MODUL 2
Melakukan Entry Data Denagn OCR
A.    Mensseting Scanner dengan mode OCR
OCR (Optical Character Recognition) adalah teknologi untuk mengubah image suatu dokumen hasil scan  menjadi dokumen teks yang dapat diedit dengan aplikasi pengolah kata.
Langkah –langkah mensetting scanner dengan program OCCR:
1 Klik start >program >scansoft omnipage pro 11 .0>omi page pro 11.0
2 Tempatkan dokumen yang akan di scan dengan posisi dokumen menghadap ke lensa dan  diposisikan sudut kanan atas permukaan mesin scanner,pastikan scanner dalam kondisi ON
3 Klik process->proses settin
4 Hilangkan tanda cek(v):Automatically Proofreed in OCR
5 Klik OK

B .Melakukan Entry Data dengan Menggunakan Optical  Character Recognition
   OCR (Optical Character Recognition).Teknologi untuk mengubah image suatu dokumen hasil scan menjadi bentuk teks,yang dapat diedit dengan aplikasi pengolah kata.
  Ketika file laporan yang ada di disket rusak,sehingga tidak dapat diakses.Kita lupa menyimpannya di harddisk dan tidak punya backup data.
  Untungnya kita sudah punya oprint oput-nya dan ingin mengedit kembali karena  laporan yang kita buat isinya belum lengkap dan ada beberapa hasil ketikan yang salah.Kita juga ingin laporan tersebut dalam bentuk disket,sehingga praktis membawanya   dan mudah mempresentasikannya dengan klien.

Cara menampilkan program OCR
1.    Dengan program simple OCR
Klik start-> program -> simple OCR
SELAIN MENGGUNAKAN SOFTWARE ocr BAGI PENGGUNA Office 2002 (XP) ke atas dapat menggunakan aplikasi Microsoft Office Document Scanning.Untuk memulai menggunakannya pada OS Windows XP adalah klik Start ->All Programs-> Microsoft Office Tools->lalu pilih Microsoft Office Document Scanning.
2.    Dengan program omnipage
-    Hidupkan scanner
-    Klik Start>Programs>ScanSoft Omnipage Pro 11.0>Omnipage Pro 11.0
-    Tempelkan dokumen yang akan di-scan dengan posisi dokumen menghadap ke lensa dan diposisikan sudut kanan atas permukaan mesin scanner ,pastikan bahwa mesin scanner dalam kondisi ‘on’
-    Klik Start


Modul 3
Mengoperasikan PC dalam jaringan
A.    Menginstal Software Jaringan
Jaringan computer adalah kumpulan beberapa komputer,printer dan atau peralatan lainnyayang terhubung dalam satu kesatuan. Setiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node.
1.    Jenis-jenis jaringan komputer
a.    LAN(Local Area Network)
Adalah sebuah jaringan kerja yang terdiri dari sejumlah komputer dan piranti peripheral yang saling tersambung untuk bertukar data, informasi dan penggunaan peralatan yang dibangun pada sebuah lokasi seperti dirumah ataupun edung perkantoran yang mempunyai skala geografis terbatas. LAN menggunakan koneksi High peed antara 10 hingga100 mbps.
b.    MAN (Metropolitan Area Network)
Adalah network dalam skala suatu kota.MAN merupakan gabungan dari beberapa LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum.
c.    WAN(Wide Area Network)
Jaringan komputer yang mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah Negara bahkan benua. WAN membutuhkan router dan saluran komunikasi public untuk menghubungkan jaringan local yang satu denga jaringan local yang lain.
d.    Internet
Bersala dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk system jaringan yang mencakup seluruh dunia(jaringan komputer global). Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini digunakan protocol, yaitu TCP/IP(Tranmission Contol Protocol) bertugas memastikan bahwa semua hbungan bekerja dengan benar, sedangkan IP(Internet Protocol) yang mentranmisikan data dari satu komputer ke komputer lain.

Rabu, 02 Mei 2012

PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA

Kemampuan berpikir, belajar, dan menghasilkan sesuatu adalah kemampuan yang hanya dimiliki oleh manusia. Dengan kemampuan itu manusia dapat memenuhi berbagai kebutuhan melalui perantaraan kebudayaan. Kebudayaan dapat berupa ide, gagasan, adat istiadat yang berlaku di masyarakat dan hanya bersifat kebendaan. Mengingat pengetahuan, kemampuan dan  kebutuhan manusia selalu berkembang, maka kebudayaan pun senantiasa mengalami perubahan. Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor dari dalam dan dapat pula disebabkan kena pengaruh dari luar. Pengaruh dari luar diantaranya karena adanya kontak dan komunikasi dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaannya. Negara Indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan letaknya di jalur pelayaran yang strategis, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh-pengaruh luar, baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja menyentuh kehidupan masyarakat. Semua pengaruh itu tidak langsung diterima, tetapi melalui proses seleksi, modifikasi dan disesuaikan dengan kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kaidah-kaidah pokoknya. Sehingga menghasilkan kebudayaan khas Indonesia.
PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP BUDAYA DALAM NEGERI
Budaya adalah warisan turun temurun dari nenek moyang. Setiap Negara memiliki kebudayaan yang beragam. Indonesia adalah Negara yang sangat beragam kebudayaannya. Tetapi, kebudayaan local sudah dicampur adukkan oleh budaya asing. Banyak sekali perubahan perubahan yang terjadi akibat dari masuknya budaya asing ke dalam negeri. Biasanya, yang mudah terpengaruh adalah generasi muda di mana mereka menganggap bahwa budaya local adalah budaya modern dan harus diikuti bersamaan dengan perkembangan zaman. Hal ini lama kelamaan akan mematikan budaya local yang seharusnya kita lestarikan.
Budaya barat memang sudah menguasai peradaban dunia. Semua hal sudah didominasi oleh budaya barat. Namun tidak semua peran budaya barat memberikan dampak negative terhadap budaya lokal. Sebagai contoh peran budaya asing terhadap ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat menjadikan kita sebagai warga Negara yang beretika dan mengetahui apa yang harus kita lakukan terhadap warisan budaya dari nenek moyang yang sudah mendarah daging. Dampak negatifnya adalah apabila kebudayaan baru tidak disaring terlebih dahulu tetapi diterima secara mentah oleh masyarakat karena minimnya pengetahuaan masyarakat kita dibanding mereka yang berasal dari Negara maju, akibatnya budaya asli masyarakat mengalami degradasi yang luar biasa.
Kemajuan pemikiran mereka bila dipandang dari segi teknologi, memang sangat membantu kita kepada kemudahan-kemudahan hidup. Tetapi dengan kemudahan-kemudahan itu barat juga memasuki unsur pengrusakan budaya-budaya suatu negeri dengan kebudayaan mereka.
Berikut sekilas pengaruh kebudayaan luar negeri khususnya kebudayaan barat terhadap kebudayaan dalam negeri :
sebelum budaya asing bebas memasuki Indonesia, masyarakat Indonesia hidup berlandaskan norma norma kesusilaan tetapi sekarang di saat budaya local sangat mudah memasuki Indonesia, kebudayaan asli Indonesia lama lama terkikis dan hampir punah. Kita memang tidak dapat lepas dari penjajahan budaya barat yang terkesan jauh dari ajaran agama islam. Satu contoh adalah busana wanita yang sekarang menjadi trend dengan desain yang cendenrung menampilkan bagian tubuh wanita yang seharusnya ditutupi. Itu merupakan akibat dari penjajahan budaya barat.
Adanya ajang pemilihan miss universe yang mengaharuskan wakil dari Negara kita mengikuti trend budaya barat yang mengenakan busana terbuka.
Contoh lain adalah gaya pergaulan dari remaja remaja sekarang yang mengikuti trend budaya barat, tidak sedikit remaja remaja yang salah dalam bergaul, entah itu salah dalam memilih teman ataupun memang kurangnya pengetahuan norma norma agama yang dibekali oleh orang tuanya. Hal seperti ini sudah menjadi biasa bagi masyarakat Indonesia. Apalagi Kaum remaja paling rentan untuk menerima budaya asing yang bersifat negative. Yang seharusnya mereka menjadi regenerasi, tetapi mereka malah menghancurkan masa depan mereka dengan tujuan untuk gaya modern.

Kebudayaan Luar

Tradisi Pernikahan Jepang

Di setiap negara mengakui sucinya pernikahan melalui sebuah upacara pernikahan, tidak semuanya dibuat sama. Tradisi pernikahan di suatu negara mungkin terlihat sangat asing bagi masyarakat di negara lain.


Walaupun ada banyak cara untuk merayakan sebuah pernikahan di Jepang, namun kebanyakan pasangan mengikuti ritual tradisi Shinto. Shinto (cara-cara Dewa) adalah kepercayaan tradisional masyarakat Jepang dan merupakan agama yang paling populer di Jepang di samping agama Budha.


Saat ini, adat pernikahan bergaya Barat, seperti ritual pemotongan kue, pertukaran cincin, dan bulan madu, sering kali dipadukan dengan adat tradisional Jepang.


Upacara pernikahan Shinto sifatnya sangat pribadi, hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat. Seringkali diadakan di sebuah tempat suci atau altar suci yang dipimpin oleh pendeta Shinto. Banyak hotel dan restauran yang dilengkapi dengan sebuah ruangan khusus bagi upacara pernikahan.


Selama hari-hari keberuntungan tertentu dalam kalender Jepang, sangat lumrah untuk melihat lusinan pasangan mengikat janji dalam pernikahan Jepang di tempat suci Shinto.


Di awal upacara pernikahan, pasangan dimurnikan oleh pendeta Shinto. Kemudian pasangan berpartisipasi dalam sebuah ritual yang dinamakan san-sankudo. Selama ritual ini, mempelai perempuan dan pria bergiliran menghirup sake, sejenis anggur yang terbuat dari beras yang difermentasikan, masing-masing menghirup sembilan kali dari tiga cangkir yang disediakan.


Saat mempelai perempuan dan pria mengucap janji, keluarga mereka saling berhadapan (umumnya kedua mempelai yang saling berhadapan). Setelah itu, anggota keluarga dan kerabat dekat dari kedua mempelai saling bergantian minum sake, menandakan persatuan atau ikatan melalui pernikahan.


Upacara ditutup dengan mengeluarkan sesaji berupa ranting Sakaki (sejenis pohon keramat) yang ditujukan kepada Dewa Shinto. Tujuan kebanyakan ritual Shinto adalah untuk mengusir roh-roh jahat dengan cara pembersihan, doa dan persembahan kepada Dewa.


Prosesi singkat ini sederhana dalam pelaksanaannya namun sungguh-sungguh khidmat. Maknanya untuk memperkuat janji pernikahan dan mengikat pernikahan fisik kedua mempelai secara rohani.


Apabila sepasang mempelai Jepang ingin melaksanakan pernikahan tradisional Jepang yang murni, maka kulit sang mempelai perempuan akan dicat putih dari kepala hingga ujung kaki yang melambangkan kesucian dan dengan nyata menyatakan status kesuciannya kepada para dewa.


Mempelai perempuan umumnya akan diminta memilih antara dua topi pernikahan tradisional. Satu adalah penutup kepala pernikahan berwarna putih yang disebut tsuni kakushi (secara harafiah bermakna "menyembunyikan tanduk"). Tutup kepala ini dipenuhi dengan ornamen rambut kanzashi di bagian atasnya di mana mempelai perempuan mengenakannya sebagai tudung untuk menyembunyikan "tanduk kecemburuan", keakuan dan egoisme dari ibu mertua - yang sekarang akan menjadi kepala keluarga.


Masyarakat Jepang percaya bahwa cacat karakter seperti ini perlu ditunjukkan dalam sebuah pernikahan di depan mempelai pria dan keluarganya.


Penutup kepala yang ditempelkan pada kimono putih mempelai perempuan, juga melambangkan ketetapan hatinya untuk menjadi istri yang patuh dan lembut dan kesediannya untuk melaksanakan perannya dengan kesabaran dan ketenangan. Sebagai tambahan, merupakan kepercayaan tradisional bahwa rambut dibiarkan tidak dibersihkan, sehingga umum bagi orang yang mengenakan hiasan kepala untuk menyembunyikan rambutnya.


Hiasan kepala tradisional lain yang dapat dipilih mempelai perempuan adalah wata boushi. Menurut adat, wajah mempelai perempuan benar-benar tersembunyi dari siapapun kecuali mempelai pria. Hal ini menunjukkan kesopanan, yang sekaligus mencerminkan kualitas kebijakan yang paling dihargai dalam pribadi perempuan.


Mempelai pria mengenakan kimono berwarna hitam pada upacara pernikahan.


Ibu sang mempelai perempuan menyerahkan anak perempuannya dengan menurunkan tudung sang anak, namun, ayah dari mempelai perempuan mengikuti tradisi berjalan mengiringi anak perempuannya menuju altar seperti yang dilakukan para ayah orang Barat.


Seperti umumnya di Indonesia, para tamu yang diundang pada pesta pernikahan di Jepang, perlu membawa uang sumbangan dalam dompet mereka. Hal ini karena mereka diharapkan memberikan pasangan goshugi atau uang pemberian yang dimasukkan dalam amplop, yang dapat diberikan baik sebelum atau sesudah upacara pernikahan.


Di akhir resepsi pernikahan, tandamata atau hikidemono seperti permen, peralatan makan, atau pernak-pernik pernikahan, diletakkan dalam sebuah tas dan diberikan kepada para tamu untuk dibawa pulang.

Pengaruh kebudayaan luar bagi remaja

kebudayaan merupakan ciri dari suatu bangsa,kita bisa mengenal suatu bangsa karna kebudayaanya seperti kebudayaan luar atau yang kita kenal kebudayaan barat.
banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengenalkan suatu kebudayaan,contoh ya dengan melalui film,
film adalah suatu tempat yang berpungsi untuk mewujudkan komunikasi yang mencangkup berbagai fase dalam kehidupan filem adalah media untuk membentuk watak (the effect of muvie on attitude) dan kepribadian maka perlu di tinjausubtasi film yang terkandung di dalamnya.
ada banyak gaya atau kebudayaan luar yang di jadikan panutan atou  gaya dalam kehidupanya sehari-hari yang di peragakan oleh para remaja yang di kenalkan oleh para pemain film(actor and actris) lewat filmnya.
seperti fashion dan etika.
fashion adalah salah satu yang menonjol di kalangan remaja,banyak para remaja yang mengikuti gaya barat diantaranya seperti yang kalian tau yaitu  gaya emo harajuku atau punk,kalo diantara kalian ada  yang ga tau berati kalian kuper (kurang pergaulan) ya atau gaptek, di negara kita indonesia kita bisa gampang menemui remaja yang bergaya ala barat ya… ada yang pantes,walaupun adajuga yang ga cocok dengan style ya si seperti si A pengen gaya ala barat eh malah jadi ga jelas alias jadi jamet atau MMJ gitu.
Knpahbanyak orang lebih tertarik terhadap kebudayaan luar, bukan kebudayaan sendiri. Sekarang ini banyak negara indonesia lebih tertarik memakai baju yang di pragakan oleh artis luar, yang menurut kita kren cool wow dar ipada memakai batik.kebaya dll yang menurut saya tidak kalah kerenya dengan fashion barat.

dari segi etika seperti yang kita kenal kebudayaan barat merupakan kebudayaan yang menganut kebebasan.
dalam segi pergaulan dalam pertemanan atu berpacaran,banyak film film luar yang mengenalkan tetang kebebasan dari kebudayaan luar seperti film AP,SZ dll…………
banyak dari kalangan muda yang mengikuti  tingkah prilaku kebudayaan luar yang di peragakan oleh actor dan actrisnya,diantaranya seperti sex bebas,ciuman berpelukan di tempat umum dll…
akibat kebudayaan luar pada jaman sekarang para remaja yang berpacaran saja sudah brani bermersaan bahkan, sampei berpelukan dan bercium di tempat umum tanpa memperdulikan adat atu etika yang sudah di ajarkan sejak kita duduk di bangku sekolah dasar, sungguh mempri hatinkan.
banyak yang berhubungan sex bebas sehingga kebobolan dan membuat para orang tua kecewa terhadap anak-anak nya yang tida bisa mejaga nama baik orangtua.
seperti yang saya liat dari kebayakan orang bayak para remaja yang mengambil enaknya saja tanpa memperdulikan resiko dari perbuatan yang mereka lakukan.ckckckck……
semakin majunya jaman berkembangya teknologi kita tida bisa mencegah masuknya kebudayaan luar untuk masuk ke negara yang tercinta Indonesi.semuaitu harus kembali ke pemahaman kita para remaja yang mejadi pewaris bangsa ini.banyak kebudayaan kita yang kita tlantarkan dan kita tida perdulikan.
sehingga memancing pihak luar untuk mengambil kebudayaan kita.contoh seperti reok batik dll….
disaat  kebudayaan kita di ambil oleh pihak luar, kenapa kita baru  memberontak dan baru sekarang kita memperhatikan kebudayaan negri kita. Knapah kita bisa seperti  itu karna dalam diri kita sudah membanggakan kebudayaan barat. Dari awal saja kita sudah salah, karna siapa lagi kalau bukan kita yang menghargai budaya kita sendiri..
Bukankah kita lebih tertarik terhadap kebudayaan luar lebih tertarik memakai baju yang di pragakan oleh artis luar yang menurut kita kren cool wow daripada memakai batik.kebaya dll…………..

 SUKU DAYAK KALIMANTAN

Dayak adalah sebagai penduduk asli yang mendiami pulau Kalimantan,Saya telah mengunjungi seluruh pulau Kalimantan dari Kalimantan barat, tengah, selatan dan timur, dan saya menemukan suku yang unik dan menawan, baik bahasa dengan dialek dayak yang ratusan jumlahnya dan pakaian dayak yang unik serta kebersamaan antar sesama. Saya pernah mengunjungi desa Date dan dusun Indiyak yang sangat berada di pedalaman tidak ada dipeta, berjalan kaki sampai 16 kilometer.
Saya telah bertemu dengan beberapa kepala suku Dayak di Kalimantan barat mereka sangat ramah dan menyatu dengan alam, mereka sangat bersahabat tetapi jangan coba sakiti hatinya mereka sangat menyatu dengan alam, mereka memakai kekuatan spiritual yang melampaui akal jasmani. Mereka memiliki panglima di tiap daerah, seperti panglima angin, panglima landak di daerah Kalimantan barat tepatnya kota ngabang. Juga ada panglima burung, mereka mewakili setiap kabupaten dan provinsi.
Saya pernah mewawancarai dayak berdialek Ahe ‘ bagaimana berkata “mencari sesuatu di hutan, bahasa dayaknya “nganggok a kayu dang utan”. Berbeda dengan dayak berdialek kedayan ,” Ampus Ka mane kau? Maka jawaban yang di jawab : “Aku Ampus ka daya yang berarti “ pergi ke mana kamu? Jawabannya “ saya pergi ke hulu”. Lain lagi dengan bahasa Dayak Bariton gabungan jawa dan bahasa malay.
Di daerah Dayak rumpun Sarawak Malaysia Apokayan (Kayan, Kenyah dan Bahau) sering disebut “Ulu” juga merupakan pe-melayu-an dari kata “Apokayan” itu sendiri. Sementara itu, masyarakat Dayak Kendayan setelah kedatangan Islam oleh orang luar juga sering disebut “hulu” dan diterjemahkan ke dalam mereka sendiri dengan kata “Daya”. Jadi jelas bahwa Dayak adalah istilah kolektif untuk masyarakat Dayak dari beragam budaya dan bahasa, yang hidupnya dekat dengan sungai (Sungai Budaya), hal ini karena setelah kedatangan Islam hampir semua permukiman masyarakat adat Kalimantan , yang masih asli berbudaya (Dayak) tidak banyak di pantai laut lagi (meskipun di beberapa daerah masih ada di pantai laut). Orang asing menyebut Kalimantan sebagai Borneo.

Terancam Punah?

Sebuah media internet (Media Indonesia.com) mengangkat berita budaya (oleh Surya Sriyanti) dengan judul Kebudayaan Suku Dayak yang terancam punah. Dan hal ini dibenarkan oleh Presiden Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN) Agustin Teras Narang yang mengungkapkan hal itu dalam pembukaan Rapimnas MADN di Palangkaraya, Rabu(26/5).

----------
Bukan main! Jika fakta yang diberitakan tersebut benar, mungkin sudah bukan saatnya lagi kita menuntut pemerintah untuk melakukan tindakan. Dan sebuah ide tentang gerakan pelestarian mungkin akan menjadi satu-satunya hal yang harus dikembangkan. Juga pelestarian tidak selalu dikerjakan oleh sebuah lembaga atau kelompok dalam skala kecil. Pelestarian dapat dimulai dari setiap indidvidu yang memiliki rasa kekuatiran terhadap hilangnya salah satu warisan budaya dinegeri kita ini. Bisa jadi itu adalah anda!
----------

Dijelaskannya, dalam arus mordenisasi dan perubahan yang menyertai pembangunan, masyarakat Dayak dihadapkan pada beberapa pilihan sulit seperti apakah mampu mengembangkan jati diri atau tenggelam dan menjadi orang asing di rumah sendiri.

"Karena itu Kebudayaan Dayak berada dipersimpangan jalan, kehilangan identitas, dan mengalami masa transisi," tegasnya.

----------
Namun apakah benar bahwa kebudayaan berada dipersimpangan jalan? Kehilangan identitas? Mengalami masa transisi? Perhatian! Perhatian! Ini harus dikonfirmasi dengan pihak-pihak dari suku dayak tersebut dengan seksama. Karena sebuah kebudayanpun melahirkan aturan-aturan yang tidak mudah untuk ditembus oleh sembarang orang. Apa contoh fenomena yang jelas sehubungan dengan pernyataan dipersimpangan jalan? Atau kehilangan identitas? Atau mengalami masa transisi?

Jika benar, bagaimana jika dibentuk sebuah Dewan Pelestarian didalm suku tersebut. Sehingga kesempatan masyarakat Dayak untuk mengembangkan jati diri pun tidak terhalangi. Merekapun berhak untuk mengikuti arus modernisasi dan perubahan-perubahan yang disertai pembangunan.alasan bahwa masyarakat Dayak dihadapkan pada beberapa pilihan sulit seperti apakah mampu mengembangkan jati diri. Mengapa tidak?
----------

KRATON YOGYAKARTA
Museum Hidup Kebudayaan Jawa dan Tempat Tinggal Raja Jogja

Lonceng Kyai Brajanala berdentang beberapa kali, suaranya tidak hanya memenuhi Regol Keben namun terdengar hingga Siti Hinggil dan Bangsal Pagelaran Kraton Yogyakarta. Sedangkan di Sri Manganti terdengar lantunan tembang dalam Bahasa Jawa Kuna yang didendangkan oleh seorang abdi dalem. Sebuah kitab tua, sesaji, lentera, dan gamelan terhampar di depannya. Beberapa wisatawan mancanegara tampak khusyuk mendengarkan tembang macapat, sesekali mereka terlihat menekan tombol shutter untuk mengambil gambar. Meski tidak tahu arti tembang tersebut, saya turut duduk di deretan depan. Suara tembang jawa yang mengalun pelan bercampur dengan wangi bunga dan asap dupa, menciptakan suasana magi yang melenakan. Di sisi kanan nampak 4 orang abdi dalem lain yang bersiap untuk bergantian nembang. Di luar pendopo, burung-burung berkicau dengan riuh sambil terbang dari pucuk pohon sawo kecik yang banyak tumbuh di kompleks Kraton Yogyakarta kemudian hinggap di atas rerumputan.
Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kraton Yogyakarta merupakan pusat dari museum hidup kebudayaan Jawa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak hanya menjadi tempat tinggal raja dan keluarganya semata, Kraton juga menjadi kiblat perkembangan budaya Jawa, sekaligus penjaga nyala kebudayaan tersebut. Di tempat ini wisatawan dapat belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya Jawa terus hidup serta dilestarikan. Kraton Yogyakarta dibangun oleh Pangeran Mangkubumi pada tahun 1755, beberapa bulan setelah penandatanganan Perjanjian Giyanti. Dipilihnya Hutan Beringin sebagai tempat berdirinya kraton dikarenakan tanah tersebut diapit dua sungai sehingga dianggap baik dan terlindung dari kemungkinan banjir. Meski sudah berusia ratusan tahun dan sempat rusak akibat gempa besar pada tahun 1867, bangunan Kraton Yogyakarta tetap berdiri dengan kokoh dan terawat dengan baik.
Mengunjungi Kraton Yogyakarta akan memberikan pengalaman yang berharga sekaligus mengesankan. Kraton yang menjadi pusat dari garis imajiner yang menghubungakn Pantai Parangtritis dan Gunung Merapi ini memiliki 2 loket masuk, yang pertama di Tepas Keprajuritan (depan Alun-alun Utara) dan di Tepas Pariwisata (Regol Keben). Jika masuk dari Tepas Keprajuritan maka wisatawan hanya bisa memasuki Bangsal Pagelaran dan Siti Hinggil serta melihat koleksi beberapa kereta kraton sedangkan jika masuk dari Tepas Pariwisata maka Anda bisa memasuki Kompleks Sri Manganti dan Kedhaton di mana terdapat Bangsal Kencono yang menjadi balairung utama kerajaan. Jarak antara pintu loket pertama dan kedua tidaklah jauh, wisatawan cukup menyusuri Jalan Rotowijayan dengan jalan kaki atau naik becak.
Ada banyak hal yang bisa disaksikan di Kraton Yogyakarta, mulai dari aktivitas abdi dalem yang sedang melakukan tugasnya atau melihat koleksi barang-barang Kraton. Koleksi yang disimpan dalam kotak kaca yang tersebar di berbagai ruangan tersebut mulai dari keramik dan barang pecah belah, senjata, foto, miniatur dan replika, hingga aneka jenis batik beserta deorama proses pembuatannya. Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati pertunjukan seni dengan jadwal berbeda-beda setiap harinya. Pertunjukan tersebut mulai dari wayang orang, macapat, wayang golek, wayang kulit, dan tari-tarian. Untuk menikmati pertunjukkan seni wisatawan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Jika datang pada hari selasa wage, Anda bisa menyaksikan lomba jemparingan atau panahan gaya Mataraman di Kemandhungan Kidul. Jemparingan ini dilaksanakan dalam rangka tinggalan dalem Sri Sultan HB X. Keunikan dari jemparingan ini adalah setiap peserta wajib mengenakan busana tradisional Jawa dan memanah dengan posisi duduk.
Usai menikmati pertunjukan macapat, YogYES pun beranjak mengitari kompleks kraton dan masuk ke Museum Batik yang diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada tahun 2005. Koleksi museum ini cukup beragam mulai dari aneka kain batik hingga peralatan membatik dari masa HB VIII hingga HB X. Selain itu di museum ini juga disimpan beberapa koleksi hadiah dari sejumlah pengusaha batik di Jogja maupun daerah lain. Saat sedang menikmati koleksi museum, pandangan YogYES tertuju pada salah satu sumur tua yang dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono VIII. Di atas sumur yang telah ditutup menggunakan kasa alumunium tersebut terdapat tulisan yang melarang pengunjung memasukkan uang. Penasaran dengan maksud kalimat tersebut YogYES pun mendekat dan melihat ke dalam sumur, ternyata di dasar sumur terdapat kepingan uang logam dan uang kertas yang berhamburan.
Puas berjalan mengitari Kraton Yogyakarta, YogYES pun melangkahkan kaki keluar regol dengan hati riang. Dalam perjalanan menuju tempat parkir, terlihat sebuah papan nama yang menawarkan kelas belajar nembang / macapat, menulis dan membaca huruf jawa, menari klasik, serta belajar mendalang. Rupanya di Kompleks Kraton Yogyakarta ada beberapa tempat kursus atau tempat belajar budaya serta kesenian Jawa. YogYES pun berjanji dalam hati, suatu saat akan kembali untuk belajar mengeja dan menulis huruf hanacaraka maupun belajar menari.

Budaya Jawa

Mlumpat maring: navigasi, goleti
Bupati Purwokerto, karo garwa lan abdine (potret lawas jaman Landa).
Kebudayaan Jawa kuwe kebudayaan sing dianut masyarakat Jawa, sing ngutamakna keseimbangan, keselarasan, lan keserasian, dadi kabeh unsur (urip karo mati, alam karo makhluk urip) kudu harmonis, saling berdampingan, intine kabeh kudu cocog.

Harmoni

Apa-apa sing marakna ora cocog kudu dihindari, angger ana sing bisa ngganggu keseimbangan kuwe kudu cepet digenahna ben kabeh mbalik harmoni maning, mbalik cocog maning.
Umum sing cokan ngganggu keseimbangan kuwe yakuwe polah menungsane, mbuh polah menungsa karo menungsa utawa menungsa karo alam. Angger polah menungsa karo alam, sing nggenahna maning umume dipimpin utawa dadi tanggungjawab pimpinan masyarakat.
Sing angel nang kebudayaan Jawa yakuwe angger keseimbangan kuwe diganggu polah menungsa karo menungsa sing umum nimbulna konflik (harmoni keganggu). Sing jenenge ora cocog utawa ora seneng tuli umum ning merga arep ngindari konflik, umume rasa ora cocog kuwe dipendem.

Kelas Sosial

Nang masyarakat Jawa umume ana golongan-golongan sosiale, misal: golongan Priyayi karo rakyat biasa. Ana maning golongan Santri karo golongan Abangan. Kuwe juga keton sekang basa. Nang basa Jawa ana kelas utawa tingkatan-tingkatan sing bisa nggambarna status sosial penuture.

Tingkatan Sosial Basa Jawa

  1. Ngoko
  2. Ngoko andhap
  3. Madhya
  4. Madhyantara
  5. Kromo
  6. Kromo Inggil
  7. Bagongan
  8. Kedhaton
Loro sing terakhir mung dituturna nang lingkungan keluarga Kraton.

Kejawen

Kejawen yakuwe kepercayaan sing urip nang suku Jawa. Kejawen kiye dasare sekang kepercayaan Animisme sing dipengaruih ajaran Hindu karo Budha. Mulane suku Jawa umum dianggep sebagai suku sing duwe kemampuan nglakoni sinkretisme kepercayaan, kabeh budaya liye diserap lan ditafsirna miturut nilai-nilai Jawa.

Masalah Kebudayaan Indonesia

Kebudayaan Indonesia Saat ini sudah mulai luntur. Contoh Kebudayaan tersebut adalah Baatik, wayang, tari,dll. Padahal Indonesia Memiliki ratusan bahhkan ribuan budaya yang ada di Indonesia.
Orang Indonesia pada zaman sekarang sudah jarang yang menggunakan budaya tersebut. Umumnya mereka tak suka karena hal tersebut kuno dan tidak mengikuti perkembangan sekarang. Remaja sekali pun sudah jarang yang suka budaya Indonesia dan keseniannya .
Banyak Sekali penyebab yang menjadikan orang Indonesia jarang menyukai kebudayaan Indonesia, yang antara lain:
1. Arus Globalisasi:
Masyarakat Indonesia yg sudah terpengaruh globalisasi cenderung meninggalkan kebudayaannya
2. Budaya Barat yang masuk ke Indonesia:
Padahal budaya barat di Indonesia sangat tidak cocok dengan adat istiatadat di Indonesia
3. Kurangnya kesadaran dari Masyarakat Indonesia .
Disini, masyarakat masih kurang sadar terhadap kebudayaan Indonesia sendiri yang sudah mulai luntur
Sementara juga banyak solusi untuk untuk mencengah budaya tersebut agar tidak luntur akibat pengaruh globalisasi:
1 ihak Pemerintah untuk memfilter atau menyaring budaya barat yang masuk ke Indonesia.
2. masyarakat berusaha mengembangkan dan melestarikan budaya tersebut senhingga tidak luntur karena arus moderninsasi
3. Masyarakat Indonesia harus pandai memilih dahn menggunakan budaya Indonesia.
Oleh Karena itu, marilah mulai dari dini kita kembangkan budaya Indonesia supaya tidak luntur oleh modernisasi dan di klaim oleh Negara lain sehingga budaya kita akan pernah berkurang atau luntur.

Masalah Kebudayaan di Indonesia

Indonesia mempunyai berbagai macam kebudayaan. Hampir setiap pulau ditinggali oleh suku dan ras dan tiap-tiap suku dan ras mempunyai kebudayaannya sendiri. Namun seiring berkembangnya zaman, kebudayaan di Indonesia mulai luntur. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang mempunyai dampak negatif terhadap kebudayaan Indonesia. Dengan banyaknya media elektronik kebudayaan barat mulai mengubah pola pikir masyarakat Indonesia. Karena pola pikir masyarakat Indonesia yang masih rendah, mereka dengan mudah mengikuti budaya barat tanpa adanya filtrasi. Sehingga mereka cenderung melupakan kebudayaanya sendiri.


Selain itu, pemerintah terkesan asal- asalan mengurusi budaya. Sehingga dengan mudahnya Negara lain mengakui kebudayaan Indonesia sebagai miliknya. Apabila hal ini terus berlangsung maka kebudayaan Indonesia akan mati.

Budaya global semakin lama telah menggusur budaya lokal Indonesia. Contoh untuk hal ini dapat kita lihat pada masyarakat keraton Indonesia. Dalam dua abad terakhir tata masyarakat kerajaan mulai memudar. Kedudukan bangsawan dikudeta oleh kaum pedagang dengan senjata teknologi dan uang. Legitimasi istana yang bersemboyan kawula gusti kini diinjak-injak oleh semangan individualisme, hak asasi, dan kemanusiaan. Mitos dan agama digeser sekularisme dan rasionalitas. Tata sosial kerajaan digantikan oleh nasionalisme. Akibat runtuhnya kerajaan yang mengayomi seniman-cendekiawan istana, berantakanlah kondisi kerja dan pola produksi seni-budaya istana.

Kesenian dan kebudayaan merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kesenian dapat menjadi wadah untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia. Faktanya, sekarang ini identitas budaya Indonesia sudah mulai memudar karena arus global. Sehingga kondisi yang mengkhawatirkan ini perlu segera diselamatkan. Hal ini semakin diperparah dengan diakuinya budaya indonesia oleh bangsa lain. Masalah yang sedang marak baru-baru ini adalah diakuinya lagu daerah “Rasa Sayang-sayange” yang berasal dari Maluku, serta “Reog Ponorogo” dari Jawa Timur oleh Malaysia. Hal ini disebabkan oleh kurang pedulinya bangsa indonesia terhadap budayanya. Namun ketika kebudayaan itu diakui oleh bangsa lain, indonesia bingung. Berita terbaru menyebutkan bahwa kesenian “angklung” dari Jawa Barat juga mau dipatenkan oleh negara tersebut. Lalu dimanakah peran masyarakat dan pemerintah dalam hal ini?
Kebudayaan nasional adalah kebudayan kita bersama yakni kebudayaan yang mempunyai makna bagi kita bangsa indonesia. Kalau bukan kita lalu siapa lagi yang akan menjaga dan meletarikannya. Seharusnya sebagai warga negara indonesia patut bangga dengan mempunyai kekayaan budaya. Hal ini sebenarnya akan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Sebagai warga negara kita hendaknya menanggapi dengan arif pengaruh nilai-nilai budaya barat untuk mengembangkan dan memperkaya, serta meningkatkan kebudayaan nasional dengan cara menyaring kebudayaan itu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil nilai yang baik dan meninggalkan nilai yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita.

Begitu juga halnya dengan pemerintah, pemerintah harus tegas dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan indonesia dengan cara membuat peraturan perundangan yang bertujuan untuk melindungi budaya bangsa. Dan jika perlu pemerintah harus mematenkan budaya-budaya yang ada di Indonesia agar budaya-budaya bangsa tidak jatuh ke tangan bangsa lain. Pemerintah harus membangun sumber daya manusia dan meningkatkanan daya saing bangsa dapat dilakukan dengan menanamkan norma dan nilai luhur budaya Indonesia sejak dini, dengan cara sosialisasi nilai budaya yang ditanamkan kepada anak sejak usia prasekolah. Hal ini ditujukan untuk mengangkat kembali identitas bangsa Indonesia.

5 Kebudayaan Indonesia yang ‘Mulai’ Hilang


Kita sebagai orang Indonesia yang berbudi luhur pasti tahu dengan budaya yang akan dibahas ini, tapi belakangan kita bisa melihat, merasakan (bahkan mungkin mengalami) udah mulai berkurang. Jadi, kami coba angkat deh, supaya Anda mau mengembalikan budaya kita, menjadi budaya sesungguhnya!
1. Cium Tangan Pada Orang Tua

Biasanya sih dibilang “salim“, bila di semasa saya hal ini merupakan kewajiban anak kepada orang tua disaat ingin pergi ke sekolah atau berpamitan ke tempat lain. Sebenarnya hal ini penting loh, selain menanamkan rasa cinta kita sama ortu, cium tangan itu sebagai tanda hormat dan terima kasih kita sama mereka, sudahkah kalian mencium tangan orang tua hari ini?
2. Penggunaan tangan kanan

Bila di luar negeri sih, saya rasa gak masalah dengan penggunaan tangan baik kanan ataupun kiri, tapi hal ini bukanlah budaya kita. Budaya kita mengajarkan untuk berjabat tangan, memberikan barang, ataupun makan menggunakan tangan kanan.  (kecuali memang di anugerahi kebiasaan kidal sejak lahir).
3. Senyum dan Sapa

Ini sih Indonesia banget! Dulu citra bangsa kita identik dengan ramah tamah dan murah senyum. So, jangan sampai hilang, ya! Ga ada ruginya juga kita ngelakuin hal ini, toh juga bermanfaat bagi kita sendiri. Karena senyum itu ibadah dan sapa itu menambah keakraban dengan sekitar kita.
4. Musyawarah

Satu lagi budaya yang udah jarang ditemuin khususnya di kota-kota besar semisal Jakarta. Kebanyakan penduduk di kota besar hanya mementingkan egonya masing-masing, pamer inilah itulah, mau jadi pemimpin kelompok ini itu dan bahkan suka main hakim sendiri. Tapi coba kita melihat desa-desa yang masih menggunakan budaya ini mereka hidup tentram dan saling percaya, ga ada yang namanya saling sikut dan menjatuhkan, semua perbedaan di usahakan secara musyawarah dan mufakat. Jadi sebaiknya Anda yang ‘masih’ merasa muda harus melestarikan budaya ini demi keberlangsungan negara Indonesia yang tentram dan cinta damai.
Dan budaya yang terakhir,..
5. Gotong Royong

Itu bukan urusan gue!“, “emang gue pikiran“, Whats up bro? Ada apa dengan kalian? Hayoolah kita sebagai generasi muda mulai menimbulkan lagi rasa simpati dengan membantu seksama, karena dengan kebiasaann seperti inilah bangsa kita bisa merdeka saat masa penjajahan, ga ada tuh perasaan curiga, dan dulu persatuan kita kuat.

Minggu, 29 April 2012

Budaya Teknologi



Saat ini, di berbagai penjuru dunia, tekonologi berkembang begitu pesat sebagai implikasi dari globalisasi. Begitu pula di Indonesia. Akses informasi begitu cepat, komunikasi begitu mudah. Hal ini berdampak pula pada perkembangan budaya Indonesia. Positifnya, Indonesia bisa lebih cepat mengupdate informasi-informasi dari luar negeri, menjadi mudah untuk memperoleh data-data penelitian, bisa lebih mudah mengekspor maupun mengimpor barang, lebih mudah berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia lain, atau mungkin lebih cepat mendapat bantuan apabila terjadi bencana. Namun dibalik semua itu ada dampak negatifnya pula. Banyak kebudayaan asing menggeser kebudayaan lokal. Bangsa Indonesia telah meninggalkan adat-adat konvensional karena dianggap ketinggalan jaman. Negara kita didikte oleh negara-negara besar yang punya modal lebih besar, termasuk mendikte budaya kita. Jika hal ini terus dibiarkan, maka jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki sejuta budaya akan hilang tergerus jaman. Apalagi jika kita tidak memegang teguh nilai-nilai luhur Pancasila yang telah disusun oleh para founding fathers bangsa kita, maka akan mudah bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang hedonis. Sikap hedonis adalah sikap yang bertentangan dengan karakter bangsa Indonesia, yaitu bangsa yang sederhana.
Namun tidak mungkin kita bersikap apatis terhadap teknologi karena Indonesia dengan Pancasilaisme nya merupakan kesatuan yang fleksibel dan dimensional. Negara kita bukan negara yang menolak global partnership. Namun, kita juga tidak boleh menelan mentah-mentah budaya yang masuk. Maka, langkah strategis yang dapat kita lakukan adalah dengan memadukan unsur teknologi dengan budaya.
Misalnya, kita dapat mengenalkan budaya melalui film atau video. Kedua, dengan fotografi. Saat ini banyak pemuda yang menggemari fotografi. Sehingga melalui fotografi, budaya dapat diabadikan dan dijadikan sebuah media untuk sosialisasi budaya. Ketiga melalui sosial media seperti facebook, twiter, blog, dan sebagainya. Media social networking tersebut diakses oleh juataan orang setiap hari, sehingga media tersebut sangat efektif untuk menyebarkan budaya dengan cara membuat fan page yang berisi pengetahuan budaya Indonesia. Fan page tersebut dapat selalu diperbarui sehingga orang-orang akan dapat memberikan inovasi terhadap budaya Indonesia. Selain itu, kita dapat membuat software games di handphone, laptop, i-pad, atau playstation yang mengandung unsur-unsur budaya dan kesenian Indonesia. Misalnya games yang memainkan alat musik Indonesia seperti angklung atau gamelan. Atau mungkin dengan games yang memainkan mainan tradisional Indonesia, seperti petak umpet yang bisa dimainkan bersama-sama.
Institut Seni Budaya Indonesia Makassar
Sebagai Anugrah bagi Wilayah Indonesia Timur


INDONESIA sampai saat ini masih diperhadapkan pada permasalahan-permasalahan kompleks dan multidimensional yang merupakan akumulasi pelbagai persoalan bangsa, baik secara internal maupun eksternal yang belum mampu diselesaikan secara sistematik. Tuntutan pelbagai permasalahan tersebut mengajak pemerintah dan penyelenggara negara lainnya untuk memikirkan strategi tertentu agar dapat mengatasi situasi yang terjadi di beberapa sektor.

Dalam bidang seni budaya, rencana kehadiran Institut Seni Budaya Indonesia di tiga daerah antara lain Makassar, Banda Aceh, dan Kalimantan adalah pikiran cerdas yang dilakukan pemerintah menyusul keberadaan ISI (yang rencana berubah menjadi ISBI) di beberapa daerah di Indonesia (Yogyakarta, Solo, Padang, Denpasar). Keputusan pemerintah tersebut sudah barang tentu telah dipikirkan secara matang dengan pertimbangan terhadap kondisi geografis Indonesia serta kekayaan budaya yang dimiliki.

Kondisi geografis di Indonesia tidak dapat dilihat secara sebagian (partial), tetapi harus dilihat secara menyeluruh (holistic), tanpa memandang permasalahan secara menyeluruh maka penyelesaian suatu masalah selalu berakibat munculnya permasalahan baru. Oleh karena itu untuk mengkajinya kita diajak kembali mempertanyakan bagaimanakah sebetulnya struktur bangsa ini. Dengan demikian kita dapat menentukan cara pandang yang dilakukan terhadap kehidupan bangsa ini (Seni dan Budaya) secara menyeluruh agar dapat menghasilkan pandangan-pandangan yang tepat dalam mengatasi permasalahan.

Cuaca Kebudayaan Indonesia Saat Ini Didorong Konsumtivisme!

JAKARTA, RIMANEWS ---- Cuaca kebudayaan Indonesia saat ini didorong konsumtivisme yang obyek sasarannya bukan barangnya langsung, tetapi hasrat, desire. ”Hal ini disebabkan ekonomi konsumsi memproduksi sesuatu yang baru tiap saat,” papar B Herry Priyono, pengajar Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.
Kematian nasabah kartu kredit yang berhubungan dengan penagih kartu kredit serta kasus Melinda Dee, petugas private banking yang bergaya hidup mewah serta diduga memindahkan dana nasabah ke rekening lain secara ilegal—keduanya berkaitan dengan Citibank—berhubungan dengan perilaku mengonsumsi dan suasana kebudayaan masyarakat.
Menurut Herry, kepribadian berperan penting dalam dua kejadian tersebut. ”Pertanyaannya, suasana budaya macam apa yang melahirkan hal itu,” kata dia.
Dia mengatakan, tidak lagi percaya perilaku orang adalah rasional seperti dalam diskusi-diskusi akademis. Manusia tampaknya lebih digerakkan kebiasaan (habit)-nya daripada akal. Bila hasratnya dididik selalu memenuhi kebutuhan akan barang termutakhir, maka dia akan terus mengonsumsi.
Sebenarnya, membeli barang dengan mengkredit, antara lain alat-alat dapur seperti panci, sejak dulu dilakukan di kampung-kampung di Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat.
Bedanya, demikian sosiolog dari Universitas Indonesia, Ery Seda, dulu orang mengkredit barang yang benar-benar dibutuhkan, sementara di dalam ekonomi kapitalistik neoliberal saat ini orang didorong mengonsumsi semakin banyak, berlebihan, akan hal-hal yang tidak dibutuhkan. Komputer, misalnya, walaupun banyak orang hanya butuh menulis kata dan surat elektronik, tetapi industri terus menghasilkan produk baru yang dibungkus dalam kemasan multimedia.
Hasrat memiliki yang terbaru mendorong orang memiliki gadget yang sebetulnya tak dia butuhkan. Masalahnya, demikian Herry, bukan baik dan buruk karena ukurannya adalah menciptakan hal baru. Teknologi menjadi instrumen untuk produksi dan memproduksi, dorongan dan mendorong konsumsi.
Masyarakat Indonesia melompat dari sistem ekonomi barter ke masyarakat kelas ekonomi menengah-atas perkotaan yang meniru sistem kapitalisme liberal. ”Terjadi kesenjangan budaya. Persoalan kartu kredit ada di mana- mana. Di Indonesia, institusinya belum siap menangani ekonomi kartu kredit, mulai dari perbankan, aturan hukum, pemerintah, dan edukasi masyarakat. Bila siap, dampak negatif kartu kredit dapat ditekan,” kata Ery.
Kepribadian baru
Media massa televisi, media cetak, film, dan multimedia berperan dalam melatihkan hasrat mengonsumsi. Begitu hebatnya gempuran itu sehingga meninggalkan jejak emosional yang masuk ke ruang bawah sadar. ”Itu penggerak terbesar dan paling berpengaruh,” kata Herry.
Karena pengobyekan hasrat melalui pembiasaan, pendidikan juga menjadi cara melatihkan kepribadian baru Indonesia yang lupa dibentuk saat reformasi 1998.
Pendidikan, demikian Ery, harus diarahkan pada mencari nilai-nilai baik dari masyarakat Indonesia sendiri, seperti arisan dan gotong royong, selain nilai kerja keras dan berkompetisi secara jujur. Selain agen perubahan yang sudah dikenal, seperti sekolah dan rumah, media massa dan industri hiburan yang kini paling dekat dengan generasi muda sangat berperan dalam mengembangkan nilai-nilai baik tersebut.
Oleh karena itu, menurut Herry, pembuat kebijakan haruslah piawai dalam soal teknis sekaligus memahami psikologi perilaku dan antropologi untuk melahirkan manusia baru Indonesia melalui pendidikan kewargaan yang tidak semata-mata berorientasi akademik. Manusia baru Indonesia idealnya pertama-tama merasa dirinya orang Indonesia dengan etos kerja keras dan komitmen pada kesejahteraan bersama.
.Pengaruh Negatif berupa :
1.Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila tidak menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal).
2.Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).
3.Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya memperlemah posisi negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi yang saling menghancurkan.
4.Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
5.Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
6.Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit pemenang dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun negara. Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang subur bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan fundamentalisme.
7.Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing yang berada di wilayah Indonesia.

DAMPAK BAGI MASYARAKAT.

DAMPAK BAGI MASYARAKAT
Kebudayaan Indonesia adalah serangkaian gagasan dan pengetahuan yang telah diterima oleh masyarakat-masyarakat Indonesia (yang multietnis) itu sebagai pedoman bertingkahlaku dan menghasilkan produks-produk kebudayaan itu sendiri. Hanya persoalannya, ide-ide dan pengetahuan masyarakat-masyarakat Indonesia juga mengalami perubahan-perubahan, baik karena factor internal maupun eksternal.
Berikut dampak kebudayaan Indonesia bagi masyarakat, antara lain:
1.Pengaruh Positif dapat berupa :
1.Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi.
2.Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
3.Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global.
4.Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
5.Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
6.Bukan penyebab krisis ekonomi.

perkembangan budaya di indonesia saat ini

 

Secara garis besar kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan dalam dua kelompok besar. Yaitu Kebudayaan Indonesia Klasik dan Kebudayaan Indonesia Modern. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan sangat cermat akan kebudayaan klasik ini. Mereka memulai dengan pengkajian kebudayaan yang telah ditelurkan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia. Sebagai layaknya seorang pengkaji yang obyektif, mereka mengkaji dengan tanpa melihat dimensi-dimensi yang ada dalam kerajaan tersebut. Mereka mempelajari semua dimensi tanpa ada yang dikesampingkan. Adapun dimensi yang sering ada adalah seperti agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan, patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya.
Seorang pengamat memberikan argumennya tentang kebudayaan indonesia modern. Dia mengatakan bahwa kebudayaan Indonesia modern dimulai ketika bangsa Indonesia merdeka. Bentuk dari deklarasi ini menjadikan bangsa Indonesia tidak dalam kekangan dan tekanan. Dari sini bangsa Indonesia mampu menciptakan rasa dan karsa yang lebih sempurna.
Kebudayaan Indonesia yang multikultur seperti itu, ketika dikaji dari sisi dimensi waktu, dapat dibagi pula pengertiannya :
1.Pertama, kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang sudah terbentuk. Definisi ini mengarah kepada pengertian bahwa kebudayaan Indonesia adalah keseluruhan pengetahuan yang tersosialisasi/internalisasi dari generasi-generasi sebelumnya, yang kemudian digunakan oleh umumnya masyarakat Indonesia sebagai pedoman hidup. Jika dilacak, kebudayaan ini terdokumentasi dalam artefak/atau teks. Melihat kebudayaan dari sisi ini, kita akan mudah terjebak kepada dua hal. Pertama, apa yang sudah ada itu diterima sebagai sesuatu yang sudah baik bahkan paripurna. Ungkapan seperti kebudayaan Jawa adalah kebudayaan yang adiluhung, merupakan contoh terbaiknya. Di sini, apa yang disebut kebudayaan adalah dokumen text (Jawa termasuk sastra-sastra lisan) yang harus dijadikan pedoman kalau kita tidak ingin kehilangan ke-jawa-annya. Ungkapan: “ora Jawa” atau “durung Jawa” adalah ungkapan untuk menilai laku (orang Jawa) yang sudah bergeser dari text tersebut.
2.Kedua, kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang sedang membentuk. Pada definisi kedua ini menjelaskan adanya kesadaran bahwa sebetulnya, tidak pernah (baca: terlalu sedikit) ada masyarakat manapun di dunia ini yang tidak bersentuhan dengan kebudayaan dan peradaban lain, termasuk kebudayaan Indonesia atau kebudayaan Jawa. Hanya saja ada pertanyaan serius untuk memilih definisi kedua ini, yaitu bagaimana lalu kebudayaan kita berdiri tegak untuk mampu menyortir berbagai elemen kebudayaan asing yang cenderung capitalism yang notabene, dalam batas-batas tertentu, negative (baca: tidak cocok)? Pada saat yang sama, kebudayaan global yang kapitalistik itu, telah masuk ke berbagai relung-relung kehidupan masyarakat “tanpa” bisa dicegah. Kalau begitu, pertanyaannya ialah: membatasi, menolak, atau mengambil alih nilai-nilai positif yang ditawarkan. Persoalan seperti ini dulu sudah pernah menjadi perdebatan para ahli kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh Armen Pane dkk versus Sutan Takdir Alisyahbana (Lihat pada buku Polemik Kebudayaan), dan sampai sekarang pun sikap kita tidak jelas juntrungnya.
3.Ketiga, adalah kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang direncanakan untuk dibentuk. Ini adalah definisi yang futuristic, yang perlu hadir dan dihadirkan oleh warga bangsa yang menginginkan Indonesia ke depan HARUS LEBIH BAIK. Inilah yang seharusnya menjadi focus kajian serius bagi pemerhati Indonesia, wa bil khusus para mahasiswa dan dosen-dosen ilmu budaya.
Kondisi sosial budaya Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :
1.Bahasa, sampai saat Indonesia masih konsisten dalam bahasa yaitu bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa-bahasa daerah merupakan kekayaan plural yang dimiliki bangsa Indonesia sejak jaman nenek moyang kita. Bahasa asing (Inggris) belum terlihat popular dalam penggunaan sehari-hari, paling pada saat seminar, atau kegiatan ceramah formal diselingi denga bahasa Inggris sekedar untuk menyampaikan kepada audien kalau penceramah mengerti akan bahasa Inggris.
2.Sistem teknologi, perkembangan yang sangat menyolok adalah teknologi informatika. Dengan perkembangan teknologi ini tidak ada lagi batas waktu dan negara pada saat ini, apapun kejadiannya di satu negara dapat langsung dilihat di negara lain melalui televisi, internet atau sarana lain dalam bidang informatika.
3.Sistem mata pencarian hidup/ekonomi. Kondisi pereko-nomian Indonesia saat ini masih dalam situasi krisis, yang diakibatkan oleh tidak kuatnya fundamental ekonomi pada era orde baru. Kemajuan perekonomian pada waktu itu hanya merupakan fatamorgana, karena adanya utang jangka pendek dari investor asing yang menopang perekonomian Indonesia.
4.Organisasi Sosial. Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama (FPI, JI, MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar Melayu) dan Ras.
5.Sistem Pengetahuan. Dengan adanya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diharapkan perkembangan pengetahuan Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan era globalisasi.
6.Religi. Munculnya aliran-aliran lain dari satu agama yang menurut pandangan umum bertentangan dengan agama aslinya. Misalnya : aliran Ahmadiyah, aliran yang berkembang di Sulawesi Tengah (Mahdi), NTB dan lain-lain.
7.Kesenian. Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film, sinetron). Seni tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah mulai pudar, apalagi seni yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun 1995 – 1996 yang dapat kita nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak ada lagi. Seni lawak model Srimulat sudah tergeser dengan model Extravagansa. Untuk kesenian nampaknya paling dinamis perkembangannya.
8.Sedang menghadapi suatu pergeseran-pergeseran atau \”Shirf\” budaya. Hal ini mungkin dapat difahami mengingat derasnya arus globalisasi yang membawa berbagai budaya baru serta ketidak mampuan kita dalam membendung serangan itu dan mempertahankan budaya dasar kita.
Jenis-jenis Kebudayaan 

  • Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib damainya hidup masyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu kebatinan
  • Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan.
  • Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994).
KEBERAGAMAN INDONESIA PADA SAAT INI

         Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.
          Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.

              Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi, dan ataupun berjalan secara paralel. Misalnya kebudayaan kraton atau kerajaan yang berdiri sejalan secara paralel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu. Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban dapat berjalan paralel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang hidup jauh terpencil. Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut dapat berjalan terjalin dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika” , dimana bisa kita maknai bahwa konteks keanekaragamannya bukan hanya mengacu kepada keanekaragaman kelompok sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan.
              Didasari pula bahwa dengan jumlah kelompok sukubangsa kurang lebih 700’an sukubangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam, serta keragaman agamanya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang sesungguhnya rapuh. Rapuh dalam artian dengan keragaman perbedaan yang dimilikinya maka potensi konflik yang dipunyainya juga akan semakin tajam. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi pendorong untuk memperkuat isu konflik yang muncul di tengah-tengah masyarakat dimana sebenarnya konflik itu muncul dari isu-isu lain yang tidak berkenaan dengan keragaman kebudayaan. Seperti kasus-kasus konflik yang muncul di Indonesia dimana dinyatakan sebagai kasus konflik agama dan sukubangsa. Padahal kenyataannya konflik-konflik tersebut didominsi oleh isu-isu lain yang lebih bersifat politik dan ekonomi. Memang tidak ada penyebab yang tunggal dalam kasus konflik yang ada di Indonesia. Namun beberapa kasus konflik yang ada di Indonesia mulai memunculkan pertanyaan tentang keanekaragaman yang kita miliki dan bagaimana seharusnya mengelolanya dengan benar.

              Pendekatan lintas budaya melalui pengajaran bahasa asing itu merupakan cara pemahaman budaya sebagai suatu keseluruhan hasil respons kelompok manusia terhadap lingkungan dalam rangka memenuhi kubutuhan dan pencapaian tujuan setelah melalui rintangan proses interaksi. Ada hal-hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu kebutuhan dan tujuan mempelajari budaya, lingkungan target budaya, dan integrasi sosial yang diinginkan. Dengan demikian, kecurigaan-kecurigaan dalam berinteraksi akan dapat dihilangkan
 
Kebudayaan barat
macam-macam nilai kebudayaan barat cenderung berbalik dengan kebudayaan timur. Kebudayaan barat menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga pola pemikirannya menghasilkan sains dan teknologi. Sehingga dapat dikategorikan sebagai berikut :
NILAI BUDAYA BARAT DAN MARTABAT MANUSIA
Budaya barat menganggap manusia adalah ukuran untuk segalanya. Maksudnya, manusia mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan hidupnya sendiri berdasarkan akal, intelektual dan pengalaman. Di barat kepuasan diperoleh melalui usaha-usaha atau perhatian terhadap benda, kenikmatan, dan keselarasan di dunia. Usaha-usaha itu dengan sendirinya dapat menimbulkan kondisi kehidupan yang penuh dengan persaingan bahkan dapat menimbulkan kekacauan.
NILAI BUDAYA BARAT DAN KEBEBASAN
Semua budaya timur menganggap budaya barat penuh dengan kebebasan. Segala sesuatunya mungkin terjadi. Spontanitas lebih dihargai dan individu bebas dari tekanan dan campur tangan orang lain. Akhirnya, kebebasan itu diwujudkan kedalam berbagai bidang kehidupan sosial, politik, macam-macam kebudayaan, dan ekonomi. Namun kebebasan ini ternyata menyebabkan orang lain tidak bebas lagi. Sebagai akibat dari kebebasan itu pulalah nilai-nilai umum dan nilai kebersamaan semakin pudar.
NILAI BUDAYA BARAT DAN TEKNOLOGI
Harus diakui kemajuan teknologi budaya barat sangat berkembang pesat dari pada budaya timur. Hasil teknologi barat melebihi kebutuhan manusia bahkan mengganggu kepentingan manusia karena terlalu cepat sampai kedepan. Teknologi yang mereka ciptakan adalah salah satu macam-macam teknologi yang ada di budaya barat.
 Karapan Sapi Masyarakat Madura
Karapan sapi yang merupakan perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Madura Jawa Timur, Dalam even karapan sapi para penonton tidak hanya disuguhi adu cepat sapi dan ketangkasan para jokinya, tetapi sebelum memulai para pemilik biasanya melakukan ritual arak-arakan sapi disekelilingi pacuan disertai alat musik seronen perpaduan alat music khas Madura sehingga membuat acara ini menjadi semakin meriah.
Panjang rute lintasan karapan sapi tersebut antara 180 sampai dengan 200 meter, yang dapat ditempuh dalam waktu 14 sd 18 detik. Tentu sangat cepat kecepatan sapi – sapi tersebut, selain kelihaian joki terkadang bamboo yang digunakan untuk menginjak sang joki melayang diudara karena cepatnya kecepatan sapi sapi tersebut. Untuk memperoleh dan menambah kecepatan laju sapi tersebut sang joki, pangkal ekor sapi dipasangi sabuk yang terdapat penuh paku yang tajam dan sang joki melecutkan cambuknya yang juga diberi duri tajam kearah bokong sapi. Tentu saja luka ini akan membuat sapi berlari lebih kencang, tetapi juga menimbulkan luka disekitar pantat sapi. Jarak pemenang terkadang selisih sangat tipis, bahkan tidak jarang hanya berjarak 1 sd 2 detik saja. Karapan Sapi dimadura merupakan pagelaran yang sangat unik, selain sudah diwarisi secara turun menurun tradisi ini juga terjaga sampai sekarang. Even ini dijadikan sebagai even pariwisata di Indonesia, dan tidak hanya turis local dari mancanegara pun banyak yang menyaksikan karapan sapi ini.
  • KEBUDAYAAN BANTEN
 Atraksi Debus Banten
Atraksi yang sangat berbahaya yang biasa kita kenal dengan sebutan Debus, Konon kesenian bela diri debus berasal dari daerah al Madad. Semakin lama seni bela diri ini makin berkembang dan tumbuh besar disemua kalangan masyarakat banten sebagai seni hiburan untuk masyarakat. Inti pertunjukan masih sangat kental gerakan silat atau beladiri dan penggunaan senjata. Kesenian debus banten ini banyak menggunakan dan memfokuskan di kekebalan seseorang pemain terhadap serangan benda tajam, dan semacam senjata tajam ini disebut dengan debus.
Kesenian ini tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun yang lalu, bersamaan dengan berkembangnya agama islam di Banten. Pada awalna kesenian ini mempunyai fungsi sebagai penyebaran agama, namun pada masa penjajahan belanda dan pada saat pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa. Seni beladiri ini digunakan untuk membangkitkan semangat pejuang dan rakyat banten melawan penjajahan yang dilakukan belanda. Karena pada saat itu kekuatan sangat tidak berimbang, belanda yang mempunyai senjata yang sangat lengkap dan canggih. Terus mendesak pejuang dan rakyat banten, satu satunya senjata yang mereka punya tidak lain adalah warisan leluhur yaitu seni beladiri debus.
Macam Kebudayaan di Indonesia
Indonesia mempunyai banyak sekali kebudayaan, beranekaragam suku yang terpencar di negara kita ini mempunyai kebudayaan yang berbeda satu sama lain yang terwujud diantaranya seperti berikut :
Rumah adat :
Rumah Gadang (Sumatera Barat), Rumah Limas (Sumatera Selatan), Joglo (Jawa), dll.
Tarian :
Kuda Lumping (Jawa), Kecak (Bali), Saman (Aceh), Yapong (Betawi), Tortor (Batak), dll.
Lagu :
Kicir-kicir (Jakarta), Apuse (Papua), Butet (Sumatera Utara), Es Lilin (Jawa Barat), dll.
Alat Musik :
Gamelan (Jawa), Tanjidor (Betawi), Tarling (Jawa Barat), dll.
Pakaian :
Batik (Jawa), Ulos (Sumatera Utara), Songket (Sumatera Selatan), Tenun Ikat (NTT), dll.
 
Ø  KEBUDAYAAN BALI

1.      Tari Kecak

Cak..cak…cak…cak… itu adalah sepenggal nyanyian para penari Kecak. Sebuah tarian yg sangat menarik dengan ratusan orang penari dan menyanyikan lagu2 bernada unik dan teratur.
Tari Kecak yang sering disebut “The Monkey Dance” bagi kalangan wisatawan merupakan tari dalam bentuk drama relative baru tetapi telah menjadi pertunjukkan yang sangat populer/terkenal dan telah menjadi pertunjukkan yang mesti ditonton baik bagi wisatawan domestik maupun luar negeri.
Adegan-adegan tari kecak telah dipromosikan di beberapa poscard, buku petunjuk pariwisata dan lain-lainnya.
Nama Kecak adalah adalah sebuah nama yang secara langsung diambil setelah suara “cak, cak” yang di ucapkan secara terus menerus sepanjang pertunjukan. Ada beberapa yang menerangkan bahwa kata atau suara “cak” sebenarnya mempunyai arti yang sangat penting dan significant di dalam pertunjukan.
Perkembangan Tari Kecak
Di Bali Tari kecak di Bali mengalami terus mengalami perubahan dan perkembangan sejak tahun 1970-an. Perkembangan yang bisa dilihat adalah dari segi cerita dan pementasan. Dari segi cerita untuk pementasan tidak hanya berpatokan pada satu bagian dari Ramayana tapi juga bagian bagian cerita yang lain dari Ramayana



Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona, Gianyar namun juga desa desa yang lain di Bali mulai mengembangkan tari kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjar. Kegiatan kegiatan seperti festival tari Kecak juga sering dilaksanakan di Bali baik oleh pemerintah atau pun oleh sekolah seni yang ada di Bali. Serta dari jumlah penari terbanyak yang pernah dipentaskan dalam tari kecak tercatat pada tahun 1979 dimana melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu dipentaskan kecak dengan mengambil cerita dari Mahabarata. Namun rekor ini dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5000 penari pada tanggal 29 September 2006, di Tanah Lot, Tabanan, Bali.
Asal tari kecak
Tari Kecak (Kecak Dance) merupakan kreasi seorang penari kenamaan Bali, I Wayan Limbak, dan seorang pelukis berkebangsaan Jerman, Walter Spies, pada tahun 1930-an. Pada awalnya, dua seniman ini terpesona oleh tari-tarian dalam ritual Sanghyang yang para penarinya menari dalam kondisi kemasukan roh (kesurupan). Ritual Sanghyang sendiri merupakan ritual masyarakat Bali yang bersumber dari tradisi pra-Hindu dengan tujuan untuk menolak bala. Ritual ini kemudian diadopsi oleh I Wayan Limbak dan Walter Spies menjadi sebuah seni pertunjukan untuk umum untuk ditampilkan di berbagai negara di Eropa dengan nama Tari Kecak.

Tari Kecak dimainkan oleh sejumlah penari (umumnya pria), antara 50 sampai 150 orang, dengan durasi antara 45—60 menit. Tarian ini mengkomposisikan instrumen vokal para penarinya (a cappella) dengan bunyi “cak, cak, cak...” sembari mengangkat kedua lengan untuk mengiringi cerita epik Ramayana yang menjadi cerita utama dalam tarian ini. Oleh karena paduan suara yang diucapkan para penari dianggap mirip dengan suara monyet, maka turis mancanegara kerapkali menyebut tarian ini sebagai “Mongkey Dance”.
Penggalan epik Ramayana yang menjadi sumber cerita adalah kisah penculikan Dewi Sinta (istri sang Rama) oleh Raja Rahwana dari negeri Alengka. Dalam tarian ini digambarkan bagaimana Rama berjuang membebaskan kekasihnya, Dewi Sinta, yang diculik dan dibawa kabur oleh Rahwana. Kisah ini bertambah seru karena perjuangan sang Rama dibantu oleh Hanoman (si Kera Putih) dan Sugriwa. Selain mementaskan cerita epik Ramayana, Tari Kecak juga menampilkan Tarian Sanghyang Dedari dan Sanghyang Jaran sebagai penutup pertunjukan.


Keistimewaan

Berbeda dengan jenis seni pertunjukan Bali lainnya, Tari Kecak memiliki keunikan karena tidak mengandalkan istrumen alat musik untuk mengiringi tarian, melainkan paduan suara para penarinya. Irama bunyi “cak, cak, cak...” ditata sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu paduan yang sangat harmonis, diselingi dengan beberapa aksen dan ucapan-ucapan lainnya. Para penari yang membunyikan suara “cak, cak, cak...” tersebut biasanya bertelanjang dada dan hanya mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur yang melingkari pinggang mereka. Sementara tokoh Rama, Sinta, Rahwana, Hanoman, maupun Sugriwa memakai pakaian seperti umumnya pada pertunjukan ketoprak.



Dalam tarian ini, ritme bebunyian yang diucapkan oleh para penari cukup menghadirkan aura mistis bagi penonton. Apalagi setelah cerita Ramayana dalam tarian ini selesai dipentaskan, pertunjukan disambung dengan tarian Sanghyang Dedari dan Sanghyang Jaran yang para penarinya diyakini kemasukan roh halus, sehingga kebal ketika menari di atas bara api.
Tarian Sanghyang Dedari merupakan tarian untuk mengusir roh-roh jahat yang dipentaskan oleh dua gadis yang masih perawan. Sementara Sanghyang Jaran adalah tarian yang dibawakan oleh lelaki kesurupan yang berjingkrak-jingkrak seperti tingkah laku seekor kuda dan menari di atas bara api. Karena ciri khas dari Tarian Sanghyang Jaran ini, Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tarian Kecak dan Api (Kecak and Fire Dance). Pertunjukan terakhir ini semacam bonus yang dapat mengundang decak kagum para penonton. Usai pertunjukan, penonton juga dipersilahkan untuk mengambil gambar bersama para penari.