Minggu, 29 April 2012

Budaya Teknologi



Saat ini, di berbagai penjuru dunia, tekonologi berkembang begitu pesat sebagai implikasi dari globalisasi. Begitu pula di Indonesia. Akses informasi begitu cepat, komunikasi begitu mudah. Hal ini berdampak pula pada perkembangan budaya Indonesia. Positifnya, Indonesia bisa lebih cepat mengupdate informasi-informasi dari luar negeri, menjadi mudah untuk memperoleh data-data penelitian, bisa lebih mudah mengekspor maupun mengimpor barang, lebih mudah berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia lain, atau mungkin lebih cepat mendapat bantuan apabila terjadi bencana. Namun dibalik semua itu ada dampak negatifnya pula. Banyak kebudayaan asing menggeser kebudayaan lokal. Bangsa Indonesia telah meninggalkan adat-adat konvensional karena dianggap ketinggalan jaman. Negara kita didikte oleh negara-negara besar yang punya modal lebih besar, termasuk mendikte budaya kita. Jika hal ini terus dibiarkan, maka jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki sejuta budaya akan hilang tergerus jaman. Apalagi jika kita tidak memegang teguh nilai-nilai luhur Pancasila yang telah disusun oleh para founding fathers bangsa kita, maka akan mudah bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang hedonis. Sikap hedonis adalah sikap yang bertentangan dengan karakter bangsa Indonesia, yaitu bangsa yang sederhana.
Namun tidak mungkin kita bersikap apatis terhadap teknologi karena Indonesia dengan Pancasilaisme nya merupakan kesatuan yang fleksibel dan dimensional. Negara kita bukan negara yang menolak global partnership. Namun, kita juga tidak boleh menelan mentah-mentah budaya yang masuk. Maka, langkah strategis yang dapat kita lakukan adalah dengan memadukan unsur teknologi dengan budaya.
Misalnya, kita dapat mengenalkan budaya melalui film atau video. Kedua, dengan fotografi. Saat ini banyak pemuda yang menggemari fotografi. Sehingga melalui fotografi, budaya dapat diabadikan dan dijadikan sebuah media untuk sosialisasi budaya. Ketiga melalui sosial media seperti facebook, twiter, blog, dan sebagainya. Media social networking tersebut diakses oleh juataan orang setiap hari, sehingga media tersebut sangat efektif untuk menyebarkan budaya dengan cara membuat fan page yang berisi pengetahuan budaya Indonesia. Fan page tersebut dapat selalu diperbarui sehingga orang-orang akan dapat memberikan inovasi terhadap budaya Indonesia. Selain itu, kita dapat membuat software games di handphone, laptop, i-pad, atau playstation yang mengandung unsur-unsur budaya dan kesenian Indonesia. Misalnya games yang memainkan alat musik Indonesia seperti angklung atau gamelan. Atau mungkin dengan games yang memainkan mainan tradisional Indonesia, seperti petak umpet yang bisa dimainkan bersama-sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar